Sejak ditanddatangani
proyek prestesius Indonesia Korea dengan membentuk
Combine R&D Centre (CRDC) yang menelan anggaran 8 miliar dolar
AS, Indonesia akan menanggung 20 persen sementara sisanya akan dipikul Korea , Pemaparan Kerjasama Korea Indonesia ini secara
terbuka baru diungkap Dalam Lokakarya Dewan Penerbangan dan
Antariksa Nasional RI (Depanri) 20 Desember 2012 di BPPT, Jakarta, mengenai
perjalanan dan pencapaian sementara program ini . Di hadapan pejabat Dewan
Penerbangan dan Antariksa Nasional RI (Depanri), Kemenristek, BPPT (Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Lapan, PT Dirgantara Indonesia dan TNI AU,
Kapuslitbang Kementerian Pertahanan, Prof. Dr. Eddy S. Siradj, menjelaskannya
cukup gamblang. Awalnya program ini
diwacanakan ,untuk membuat F-16 Plus ,
dengan keunggulan performa, kecepatan
jelajah (super cruise) dan agak stealth. namun, dalam perjalanan, konsep ini
ditinggalkan dialihkan ke jet tempur generasi ke-4,5 , Banyak pengamat luar dan dlm negri yg meragukan kesanggupan
Korea -Indonesia , Bj habibie dengan
tegas meragukan kesanggupan Korea Karena Secara kemampuan tehnologi masih
dibawah indonesia, Tak Jauh Dari indonesia Yang saat itu Sudah Plan Pesawat N
250, N2130 Dan Program Pesawat tempur Srikandy
Jika Alokasi Anggara tidak dihentikan
oleh Birokrat yg menganut Tekanan Barat Lewat IMF Protek tersebut Sudah
Mengudara dan Korea Lewat bantuan
Lockheed Martin Membuat KT-1, lalu T-50, TA-50: FA-50 dan in tidak lain bonus bagi pemakai Rutin peralatan perang AS terbesar diAsia.
Lockheed Martin Membuat KT-1, lalu T-50, TA-50: FA-50 dan in tidak lain bonus bagi pemakai Rutin peralatan perang AS terbesar diAsia.
Tahapan yang dicapai dalam dua dekade “Hingga Desember
2012 sebelum ditunda hingga 1.5tahun mendatang , program sudah sampai tahap
Technology Development. Setelah ini ke tahapan berikutnya, yakni Engineering
Manufacturing Development
CARRIER 50.000 DWT Cikal Bakal Kapal Induk Indonesia |
Prosek PESPUR yang disyaratkat Pihak Indonesia 600nm dengan rancangan awal dengan
2 engine serta uji terbang perdana 2020
bakal terganjal , disinyalir penundaan 1,5 tahun dalam rangka untuk kondsolidasi tenhnologi KFX
/ifx twin engine dengan
fitur weapons bay (stealth) Menurut salah seorang pakar
kedirgantaraan dari Institut Teknologi Bandung yang juga ditunjuk membidani
front liner fighter itu lagi, inti dari teknologi jet tempur generasi 4, 4,5
maupun 5 adalah elektronik dan material penyerap gelombang radar. Elektronik
dalam arti avionik untuk mengendalikan penerbangan dan misi serangan, sementara
material penyerap gelombang radar bisa digambarkan sebagai “kulit pesawat” yang
bisa menyerap gelombang elektromagnet radar penjejak pesawat. Penundaan
sementara ini adalah dalam rangka pencapain tehnologi tersebut .dengan cara melibatkan 2 dinas intelegen Negara, Karena tehnologi ini hanya dipunyai blok Nato
yg dekat dengan Korsel . Sedang CINA,Rusia ada kedekatan Dengan Indonesia
Mengadopsi secara langsung akan menimbulkan dampak, US lansung melarang export
KFX bila terbukti memakai tehnologi f35. ( Korsel memesan 40 F35 untuk menutupi
gap selama Proses Produksi sampai tahun 2023
dan Indonesia dikabarkan Generasi SU35) Jadi pembelajaran serta. Penggabungan 2
tehnologi ini adalah sangat tepat. Pesawat Ini direncanakan Oprational
2023-2025,
Kalau melihat sejarah perjalanan PT DI. Untuk Urusan pembuatan pesawat tempur Insiyur insiyur Indonesia lebih siap namun karena tekanan politik dari luar sehingga kita dibuat gantung ., Sebuah Langkah tepat Pt DI membuat
Duplikat Plan Produk Jika Korsel akan gagal mencapai tatatan program yg di inginkan mengingat tekanan Amerika begitu kuat dan sudah barang tentu tidak akan mau membantu Korsel karena keikutsertaan Indonesia yang bukan anggota Nato dlm program tersebut. Kemehan akhir akhir ini Optimis dengan proyek pespur national segera terwujud..jangan jangan sudah ada deal dengan Rusia/Cina/ Perancis tetapi disamarkan. Mengingat agar tidak ada hambatan dan jegalan dari negara negara yang tidak suka dengan KEMANDIRIAN industri pertahanan dan kemajuan ekonomi indonesia.
Melimpahnya Sumber Daya Alam. SDM, Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Yg terus meningkat dan Indonesia Menempati 16 Gdp Dunia, dan akan terus meningkat seiring dengan berbagi berbaikan segala bidang,Birokrsi,Hukum, dan Demokrasi yg terus berkembang ini dipandang oleh negara barat bentuk ketidak siapan mereka jika suatu saat negara dengan Jumlah penduduk terbesar,Sumber Daya Alam Melimpah dan iklm demokrasi yg maju dengan multi ras menjadi Negara Industri , Pangan -Tenhnologi, Pertahanan, tentunya akan mempengaruhi Pengaruh Barat (AS ) terhadap negara Kawasan Asia Khususnya Negara Muslim...... Bravo Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar