Duapuluh lima negara dengan 43 kapal dan 50 lebih pesawat,
puluhan satelit orbit USA,Cina Japans
sudah bekerja keras berupaya turut mencari dengan hasil yang masih
sia-sia, Informasi dari Pusat pengendali
Pemerintah Malaysia malah semakin membuat rentan dan jarak pengendalian tidak
menjadi sempit malah Melebar, Pesawat MH
370 dengan spesifikasi canggih multi control position, outomatic pilot,
beragam pengamanan untuk keselamatan harusnya menjadikan sistim pencarian bagi SAR
lebih mudah karena acuan Civil Aviation Safety
Regulation dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) lebih dari
tepenuhi .Pesawat bermesin roll royce dengan konsep flight envelope
protection, sistem yang memandu pilot menginput parameter operasional
berbasis kalkulasi komputer pada sisi kendali sistem fly-by-wire yang diandalkan bisa mengatasi kondisi stall
B-777 series dan memungkinkan dia bermanuver secara cukup ekstrim dalam
keadaan memaksa; plus sistem mekanis cadangan oleh pilot melalui stik kendali
di satu sisi....
Tapi apa
yang terjadi tanpa mengurangi Rasa Simpati terhadap keluarga krue pesawat serta
Penumpang Kesenjangan Informasi titik monitoring terakhir yang disampaikan
otoritas malaysia pun beda jauh , dari rentang jarak 1,5 jam patau sampai 4 jam mulai Laut
Cina Selatan, sampai arah pakistan india
thailand , selat malaka sampai khzakhstan ,turkmenistan sampai thailan utara, Indonesia sampai S
Hindia,
lokasi SAR baru |
Angkatan laut USA dalam misi pencarian |
jejeak awal MH 370 |
Pesawat berbadan lebar dengan kapsitas penumpang 300 bisa sampai 400 (tergantung
klas) dengan spesifikasi Pesawat angkut besar pertama dari Boeing yang
menggunakan sistem fly by wire termasuk dalamnya safety
devices atau peralatan penunjang keamanan terbang pesawat. Hampir Tidak
mungkin pesawat ini Lost Control , baik dari Radar sipil apalagi Militer, Perpindahan
Posisi pesawat yg berkemapuan terbang 6 jam ini telah melewati banyak control
bandara. Malaysia Viatnam,Cina,mungkin India Japan . Atau Singapura,Indonesia
(Aceh ,Batam ) . dimana biasanya negara
dengan kemapuan radar yg kurang meminimalisasi blac spot area udara dengan Radar Militer, Memang Spesifikasi
pemantaunya beda Radar Sipil dan Militer, Tapi prinsip Fungsi monitoring area
Udara adalah sama, dan lagi Boing 777 200 bukan Pesawat dengan spesifikasi Siluman
seperti pengebom F 111 dan sangat tidak mungkin lepas dari kontrol radar
militer mesti telah mematikan radar pancar dan komonikasi, negara yg dilewati. Upaya SAR terbesar
setelah Tsunami Aceh makin menunjukan Rasa Frustasi ,informasi hasil pencapain
titik yg diduga jatuhnya pesawat tidak
di informasikan secara intens oleh otoritas
tertinggi malaysia sebagai pusat Komando, Akibatnya kegusaran pd sebgaian
Keluarga penumpang mulai terjadi , terutama Pemerintah Cina dengan banyak warga
yg terdaftar sebagai penumpang MH370, dan merasa tidak diberikan Ifomasi terhadap hasil investigasi
lanjutan dan penyelidikan Pemerintah
Malaysia untuk ditindak lanjuti .tim SAR Mancanegara yg diberi inromasi buta (sangat
terbatas ) dengan tidak dibarengi hasil analisa lengkap jadi sia sia seperti
pencarian Jarum Ditengah lautan, .Informasi terakhir pemerintah malaysia sangat
berbalik 180 drajat dari titik pencarian semula, yang diawal pencarian Pesawat
Dibajak dan berbalik arah telah dibantah oleh otoritas Malaysia dan kemudian hari dengan datangya tiem dari
USA inforamsi awal bahwa pesawat dibajak dan berbalik arah dibenarkan dan
sekarang menjadi titik baru proses investigasi dan pencarian. Di sampaikan bahwa
pesawat baru lost contak setelah 4 jam terbang dan berbalik arah,.... . Lalu bagaimana dengan titik fokus pencarian
di sekitar laut Cina Selatan, dimana Jepang , dan australia mulai terlibat akan
kah sia sia. Investigasi mendalam memadukan sistim informasi Radar Bandara dan
Militer lintas Negara yg dilalui MH370
sangat diperlukan . Terlalu jauh Pesawat bisa melewati Control Singapura
dan Indonesia untuk lolos sampai Samudra Hindia. Semoga dengan Investigasi mendalam Pesawat
lebih cepat ditemukan. Pada kejadian pesawat AF-447 Rio de Janeiro ke Paris
pada 2009 dan pesawat Turkish Air yang undershoot mendarat beberapa kilometer
sebelum landas pacu Bandara Schiphol, Belanda. Disimpulkan dengan
kebiasaan pilot yang selalu menggunakan
autopilot sepanjang rute perjalanan penerbangan menjadikan Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap
peralatan outomatic mengakibatkan diragukan kemampuan pilot menerbangkan
pesawat secara manual dalam situasi darurat akibatnya Pilot terlambat menyadari
terjadinya kekeliruan dalam sekuel penerbangannya. satu terminologi: automation
addiction , pilot gagal mengatasi stall dan akhirnya pesawat masuk ke dalam
unusual attitude tak terkendali dan secara spiral-dive menghunjam ke laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar