Melemahnya pertumbuhan ekonomi
Amerika Serikat dan Eropa sedang indonesia di tahun 2012 masih bisa mencapai
6,23% serta tahun 2013 prediksi Bank
dunia diangka 6 digit pertumbuhan ekonomi dan demokrasi yang berkembang serta
stabilitas keamanan terkendali membuat Indonesia
mulai menjadi perhatian untuk infestasi juga pasar bagi industri pertahanan negara
majau peningkatan anggaran hingga Rp 150 Triliun antara 2010—2014 membuat Posisi Indonesia yang lama 'dipandang remeh' dalam isu
senjata di Asia kini mulai berubah dan prediksi pada akhir 2024 anggaran kita akan menjadi yang terbesar di
kawasan yang selama ini dominasi negara dengan pertumbuhan ekomoni tertinggi,
cina india ,sedang kawasan asean Malaysia dan Singapura selama bertahun-tahun
selalu menjadi pemimpin terdepan dalam hal belanja senjata ASEAN.
Roket lapan untuk pertahanan |
Ketegangan di Laut Cina Selatan akibat adu klaim
teritorial dengan raksasa Asia, Cina, telah memaksa Filipina dan Vietnam turut
mengasah peralatan tempurnya.Vietnam yang membeli berbagai senjata dari
Republik Ceko, Kanada, dan Israel serta kapal selam dari Rusia. Bahkan Vietnam
dikabarkan tengah memesan peluru kendali canggih dari India.Sementara Filipina menargetkan pembelian
dua kapal penyergap baru, dua helikopter anti kapal selam, tiga kapal cepat
patroli pantai ditambah delapan kendaraan serbu amfibi hingga 2017.Seluruhnya
untuk mempertahankan wilayah
1 skudron TNI AU |
Laut Filipina Barat yang diperebutkan dengan Cina.Cina
sendiri, tak usah ditanya.Setelah memamerkan kegarangan kapal pengangkut
sekaligus landasan pesawat (aircraft carrier) Liaoning, di perairan
Dalian September lalu, Cina terus menumpuk perbendaharaan alutsista
hingga total belanja melampaui
USD100 miliar untuk pertama kalinya tahun 2012.
ASEAN tengah menikati periode
damai dengan tingkat pendapatan masing-masing negara terus meningkat dan
hubungan antar negara yang makin matang.Bahkan dalam dua tahun, 2015, 10 negara
di Asia tenggara ini akan memasuki babak baru Komunitas ASEAN."Ini sebuah
paradoks, ASEAN sangat damai tapi belanja senjata malah naik pesat," kata
Andi.Pencetusnya adalah ketidakpastian di Laut Cina Selatan yang membuar
beberapa negara ASEAN terlibat langsung dalam konflik ini seperti Filipina dan Vietnam.
peluncuran kapal induk cina liaoning |
Secara keseluruhan laporan
Institut Internasional untuk Strategi Keamanan (IISS) London menyebut besaran
belanja senjata di Asia 2013 meningkat 14% lebih dibanding tahun lalu.Anomali sikap
anggota ASEAN: diluar damai, di dalam berlomba membeli senjata.Sebaliknya, angka belanja senjata di 26
negara Eropa terus turun seiring dengan krisis ekonomi yang belum pulih.Asia
tengah mengalami 'lomba senjata' tulis seorang pengamat dalam jurnal IISS.Peningkatan
signifikan angka belanja senjata sudah muncul tahun 2012, dan menurut IISS,
belanja alutsista Asia mencapai $287 miliar atau naik kira-kira 8,6% per tahun.
.Perimbangan kekuatan
Sebaliknya Indonesia juga
memahami ambisi Cina, tambah Purnomo, yang habis-habisan mendongkrak belanja
senjatanya. Dengan pertumbungan ekonomi tinngi Cina juga punya kelebihan uang,
jadi dia harus melakukan modernisasi persenjataannya."Yang penting buat
Indonesia dan kawasan menurut Menhan adalah adanya perimbangan kekuatan
sehingga tak ada satu pihak yang lebih dominan."Sebetulnya itu adalah balance
of powerantara berbagai kekuatan di Pasifik. AS juga mengatakan: saya akan
menempatkan 60% kekuatan di Pasifik pada 2020," tambah mantan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral ini.Dalam forum Forum Ekonomi Dunia di Jakarta
tahun lalu, PM Singapura Lee Hsien, Berharap kedaimain dengan yang tidak lepas dengan perimabangan kekuatan
bersenjata akan bisa mewujutkan kemakkmuran dengan banyak meningkatnya
investasi dan turis"Tapi semua ini bergantung pada satu hal: bahwa Cina
dan AS tetap berhubungan baik," tandas putra pendiri Singapura, Lee Kwan
Yew, ini."Supaya lebih mudah bagi kami untuk juga berhubungan baik dengan
kedua negara."Yang penting dicatat dari situasi ini menurut peneliti isu
pertahanan CSIS, Iis Gindarsah, adalah Indonesia perlu terus memodernisasi
alutsista agar komitmen pada politik luar negeri yang bebas aktif terpenuhi.
Salah satu sudut KRI Fatahilah |
utang luar
negeri Amerika Serikat (AS) yang mencapai lebih dari US$ 17 triliun dengan
berimbas Pemerintah Amerika Serikat pada awal Oktober menutup sementara (shutdown) layanan pemerintah
sedang utang jatuh tempo amerika oktober saja yaitu US$ 16,7 triliun. Akan berakibat
juga pada pemaksan angaran militer akan terpangkas juga berakibat kehadiran
militer dikawasan asia pasifikk akan dikurangi, inilah indonesia sebagai negara
netral diharapkan peran aktif untuk ikut menstabilkan kawasan "Kuncinya ada pada Indonesia karena
lebih lebih banyak Indonesia yang tentukan bukan dua negara itu." (BBC
Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar