Pemerintah melalui Menteri ESDM bersama dengan Komisi VII
DPR, telah menyepakati untuk tambahan subsidi listrik sebesar Rp 24,52 triliun,
sehingga total subsidi listrik untuk RAPBN-P 2012 mencapai Rp 64,97 triliun.
Angka ini terdiri dari subsidi APBN 2012 sebesar Rp 40,45 triliun ditambah
dengan tambahan subsidi sebesar Rp 24,52 triliun dan Menteri ESDM Jero Wacik, agar subsidi
listrik ditambah dan sesuai dengan pengajuan pemerintah sebesar Rp 93
triliun.(BPK) menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap pelaksanaan subsidi atau
PSO (Public Service Obligation) di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam
pemeriksaan BPK, PLN telah menghabiskan subsidi sebesar Rp 44,61 triliun.Dalam
laporan Ketua BPK, Hadi
Purnomo, "Kasus ini terjadi karena pemerintah dalam menetapkan
penggolongan tarif dasar listrik tidak mengacu pada tujuan pemberian subsidi
dalam APBN dan pemerintah tidak konsisten dalam menerapkan kebijakan subsidi
dalam
APBN TA 2011 dan 2013," katanya dalam laporan BPK ke DPR di Senayan,
Jakarta, Selasa (1/10). Pemerintah JAKARTA - Kala pemadaman masih sering terjadi, rakyat
kembali digencet kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sekitar 4,3% per Selasa
(1/10) hari ini. Tak hanya kalangan industri, pelanggan rumah tangga pun
menjerit.Tahun ini saja-- empat kali kenaikan--tarif listrik rata-rata sudah
melonjak 15%. Ada yang naik 14% dan ada pula yang dikerek sampai 30%
dibandingkan tarif listrik awal tahun. Ironisnya, kenaikan itu disinyalkan akan
berlanjut minimal hingga tahun 2014, sebesar 15% lagi.
Besaran
subsidi listrik tahun 2014 disepakati sebesar Rp 71 triliun dan dana cadangan
risiko energi sebesar Rp 10 triliun. Jumlah tersebut mengalami penurunan
dibanding pengajuan sebelumnya sebesar Rp 92 triliun.
Ketua
Banggar DPR Achmadi Noor Supit menyatakan Banggar telah menyetujui beberapa
poin terkait subsidi listrik tahun 2014. "Subsidi listrik disepakati turun
dari Rp 92 triliun menjadi Rp 81 triliun. Ini termasuk cadangan resiko energi
Rp 10,4 triliun. Selain itu margin PLN ditetapkan sebesar 7%," paparnya
saat Rapat Panja Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan Badan
Anggaran DPR dengan pemerintah di Gedung DPR...... dicermati sepertinya beban
anggaran akan terus bertambah , iini betul betul aneh.... energi listrik adalah
olahan hasil industri dan bisa dibuat tanpa batas semakin banyak industri
membuat maka akan menghasilkan efesiensi cost.
Beda dengan hasil tambang, Minyak gas Air, dengan alasan terbatas /persedian berkurang
permintaan banyak jelas akan naik ....
bagaimana dengan energi listrik yang harusnya murah kok mahal dengan
alasan harga saat ini masih jauh dari harga produksi Padahal, PT PLN
mencatat kenaikan pendapatan usaha 4,8% pada semester I 2013 ketimbang setahun
sebelumnya, menjadi Rp116,7 tri liun.
Sementara,
terkait kenaikan terakhir tahun 2013 besarannya berbeda-beda. Untuk kelompok
pelanggan rumah tangga golongan R1 dengan daya 1.300 VA, tarif listrik untuk
reguler maupun prabayar yang pada 1 Juli - 30 September 2013 sebesar Rp 928 per
kilo watt hour (kWH), mulai 1 Oktober ini naik menjadi Rp 979 per kWH.
Adapun
pelanggan dengan daya 2.200, tarif listriknya naik dari Rp 947 per kWH menjadi
Rp 1.004 per kWH. Lalu, pelanggan dengan daya 3.500 - 5.500 VA, tarifnya naik
dari Rp 1.075 per kWH menjadi Rp 1.145 per Kwh. Sedangkan pelanggan dengan daya
6.600 VA ke atas, tarifnya naik dari Rp 1.347 per kWH menjadi Rp 1.352 per kWH.
Dengan data itu apakah perlu BPK untuk audit secara
menyeluruh ,,, Salah dimana , Cost
Tinngi karena banyak biaya diluar Usaha dan Produksi hingga
biaya yg ada jadi beban
,..... . LISTRIK DIHASIL OLEH INDUSTRI HINGGA TIDAK TERBATAS, BUKAN SEPERTI BARANG
TAMBANG,. Jumlah sungai di
indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS). Okelh
50% dimaanfaatkan sungai dengan pembangaunan pembangkit mikro hidro
hasil karya insinyur kita dengan kapisitas antara 10-20 KLw. Biaya ditaksir
400jt untuk 15000 pelanggan (biayanya
ambil saja dari uang negara yg berhasil diselamatkan kpk untuk thun 2011 saja sebanyak
Rp 152,9 triliun).... Kalao per pelaggan
biya Rp 10.000/ bulan untuk max 1000wat.
Beberapa tahun sudah BEP. Mohon rakyat indonesia yang sudah banyak di berikan beban biaya
jangan lagi di bodohi dengan politisasi kata SUBSIDI
apalagi pemerintah sudah mencanangkan energi ramah lingkungan Listrik salah satu alternatifnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar