Pada tahun 2009 indonesia akan dgan
sukarela menerapkan pengurangan emisi gas rumah kaca hinnga 26% sampai tahun
2020.. tahun 2010 pemerintah memperkenalkan roadmap sektoral untuk panduan rencana pengurangan emisi carbon juga
indonesia lewat Pesiden SBY Menjadi
panel Ahli pembangunan berkelanjutan Di
PBB untukk mengadopsi dan menerapkan tehnologi rendah carbon Artinya Bahwa akan
ada penerapan tehnologi jangka panjang
LCGC di indonesia. Lantas Kenapa dengan
kebijakan Mobil Murah Yang Katanya Ramah Lingkungan ,. Kalao dicermati spesifikasi yang ada
....
Mobil keluaran pabrikan Jepang dan Eropa ternama
mereka berlomba lomba mengeluarkan produk
yang anehnya tetap menggunakan bahan bakar Carbon hanya pengurangan
cosumsi BBM dengan cara CC yang lebih kecil,... Subsidi pemerintah untuk pajak
dan aturan pemakaian komponen lokal
tidak menarik mereka untuk menciptankan
tehnologi produk yang ramah lingkungan.... Mereka sepertinnya tidak rela
tehnologi terbarunya dikosumsi publik
indonesia. Penerapan dan Pengeluaran
produk murah yang ditetapkan pemerintah
disiasatti
ATPM Yang ada hanya dengan Maksut menekan konsep tehnologi tinggi anak bangsa yang mulai
berkreasi lewat berbagai lebaga riset,
Sebut saja Prototype Mobil SMK, Mobil Listrik Penelitian ITS ITB UGM,
LIPI LAPAN LEN , Memang Kebijakan
Pemrintah Belum boleh mendukung Konsep MOBNAS Karena masih terikat dengan WTO.
Kalou Pelaku Industri Mau Dan ada dukungan Kebranian kebijakan awal dari
pemerintah Pembuataan Mobnas bukan pekara sulit. Sebuat Sajaa lembaga BUM
Strategis.... Pasti akan dengan mudah membuatanya...
insentif fiskal bagi industri
komponen baru, insentif fiskal bagi pemasukkan material khusus yang volumenya
belum bisa besar, sediakan bantuan grant bagi development cost pengembangan
komponen strategis seperti engine, transmissi, axle dsb, sediakan pinjaman
dengan skema khusus untuk industri mobil lokal, pemerintah menanggung biaya
inventori industri komponen yang hasilnya dijual ke pemerintah, batasi harga
jual terendah mobil kecil merk luar dsb. Banyak cara bisa dipikirkan tanpa
merintangi kemajuan industri merk asing yang sudah ada saat ini.
sampai titik ini pemain industri
otomotif lama masih lebih diuntungkan. Mereka bisa menggunakan data global
purchase, bisa mengkonsolidasikan volume pembelian untuk bargaining position
yang lebih baik, punya teknologi untuk VAVE mencapai titik optimum biaya
produksinya secara komprehensif. Baik product engineeringnya, manufacturing
process engineeringnya maupun management produksi untuk mencapai titik yang
optimum secara cost umtuk menghadirkan mobil murah. Bila mobil murah akhirnya lahir
dipersepsikan sebagai mobil murahan, maka tamatlah kepercayaan publik kepada
kesungguhan pemain industri otomotif di Indonesia. Industri otomotif akan lebih
carut marut bila perubahan ini tidak dikendalikan dan ditata secara benar. Jadi
belantara saling bunuh hukum rimba yang merugikan investasi dan produktifitas
dana secara nasional.Tanpa pengaturan yang cermat bagi kebijakan ini, maka
proyek ini bisa menjadi backfire bagi industri otomotif nasional. Kita tunggu saja Pemimpin yang mau peduli
akan nasib bangsa dan bernasionalisme kuat untuk tidak menuriti kepentingan
Asing ,
Lebih ironis lagi, tidak ada gebrakan pemerintah tentang
kendaraan ramah lingkungan sperti kendaraan listrik seperti yang telah digagas
dan didorong Dahlan Iskan. Jadi kalau Anda rakyat Indonesia kelas menengah,
jangan happy dulu kalau pemerintah SEAKAN-AKAN berpihak
kepada rakyat dengan menyediakan paket kebijakan mobil murah. Ini adalah
kebijakan abal-abal demi kepentingan Industri Otomotif utamanya dari Jepang dan
Asing lainya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar