Halaman

Senin, 09 Desember 2013

Cina Lebih Memandang Indonesia Pada LCS Dan LCT (Defense Identification Zone)



Kemunduran Is Diplomatik Kawasan Asean Khusunya Indonesia Dan Australian dan di balik bocoran Edward Snowden, yang banyak menimbulkan ktegangan dan perpecahan Asean juga Kekosongan kekuatan di LCS pasca AS menutup pangkalan militernya di Filiphina, mulai dimanfaatkan dan diisi oleh China. Kini China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan dan China  membentuk Zona Identifikasi Pertahanan Udara (Air Defense Identification Zone / ADIZ) di Wilayah Laut China Timur
 Di LCT Ibarat Test Kiss Untuk LCS, menabrak batas-batas laut negara tetangganya dan mengangkangi norma-norma internasional.

impliikasi kemunduran Ekonomi Amerika (Paman Yg selalu melindungi Ponakannya Jepang) membuat Cina Berani Untuk Deklarasikan Secara Defakto Tentang LCS. Dengan Asumsi Indonesia dianggap negara yg paling berpengaruh dikawasan Asean Yang Berbatasan Lansung Lewat Zona ZEEnya tidak akan merespon secara berlebihan.  Menurut Informasi Karena Cina Secara tersirat sudah mengakui Zona ZEE Indonesia di Kep Natuna, dan indonesia tidak akan merespon secara berlebihan seperti ketika Th 1996 Kep natuna Diklaim Cina sebagai Bagian LCS dan Indonesia Meresponya dngan latihan militer besar besaran di kawasan ini, Mulai ini cina tidak mau menggangu teretori  indonesia Lagi, Ini telihat Patroli Keamanan Lautpun Diwilyah Natuna Lebih sering Di gunakan Satuan Polisi Perairan...
Peluncuran Rudal yakhont


sikap ASEAN terlihat masih susah. Vietnam meski bersengketa wilayah dengan China, tetap menjaga hubungan baik dengan China karena tingginya ketergantungan ekonomi. Sementara negara-negara yang tidak terlibat sengketa wilayah seperti Thailand, Singapura, Kamboja, dan Laos juga tidak berani bersikap keras menentang tindakan China yang mengklaim hampir seluruh laut China Selatan. Bahkan ketika Filipina bersitegang dengan China soal kepulauan Scarborough, Malaysia mengatakan, jika negara tetangganya berperang, tidak otomastis mereka ikut berperang.
Wilayah Laut Cina Selatan terdiri dari banyak pulau-pulau kecil dan gugusan karang. Dan posisinya juga dikelilingi oleh beberapa Negara seperti Thailand, Kamboja, Malaysia dan Vietnam di bagian Teluk Thailand dan Vietnam, RRC, Taiwan, Filipina, Brunei, Malaysia dan Indonesia di bagian perairan Laut Cina Selatan. Berdasarkan hukum UNCLOS 1982 pulau kecil dapat dijadikan sebagai komponen penentuan batas wilayah laut. Jadi Negara-negara seperti Vietnam, RRC, Filipina, Brunei dan Malaysia berlomba-lomba mendudukinya atau dalam kaitannya dengan pulau kecil atau gugusan karang adalah dengan mengibarkan bendera Negaranya. Dengan begini situasinya menjadi semakin rumit.
 
Jika dilihat dari potensi ekonominya, laut ini memiliki kekayaan alam sangat banyak yang terkandung baik di dalam maupun di permukaannya. Potensi-potensi ekonomi tersebut adalah di bidang perikanan dan energi seperti minyak bumi dan gas alam.
Deklarasi China tentang zona identifikasi pertahanan udara yang mencakup pulau-pulau yang disengketakan "sangat berbahaya Pada Pertemuan dengan Menteri Pertahanan ASEAN Defence Plus (ADMM+) di Brunei Darussalam, yang juga dihadiri: Jepang, Cina, Korea Selatan, Amerika Serikat, Russia, India, Australia dan Selandia Baru. Nah karema itu korea selatan ada
Isu utama dari pertemuan ini adalah membahas konflik Laut China Selatan yang semakin memanas. China berkonflik dengan negara Asean: Vietnam, Malaysia, Filipina dan Brunei. Sementara di Laut China Timur, China berkonflik dengan Jepang tentang Pulau Senkaku.
Potensi pecah perang antara Amerika Serikat dan Cina di kawasan Asia Pasifik nampaknya semakin nyata menyusul peringatan yang dikumandangkan  pakar strategi asal Australia Hugh White di Canberra belum lama ini.  Menurut Hugh White, pemicu dari perang Amerika Serikat versus Cina adalah ketegangan konflik perbatasan  antara Jepang dan Cina terkait dengan Pulau Senkaku/Diaoyu  di Laut Cina Timur di awal tahun 2011 Dari berbagai informasi yang berhasil dihimpun tim riset Global Future Institute, mengindikasikan bahwa pemerintahan  Presiden Barrack Obama telah mengadakan pembicaraan intensif dengan Australia, Jepang, dan Korea Selatan. Bisa dipastikan pembicaraan ketiga negara tersebut bertujuan mengantisipasi ancaman dari Cina. Karena hasil pembicaraan empat negara tersebut ternyata bermuara pada sistim anti rudal (a regional anti-missile system) . Semacam tameng  pertahanan sama persis seperti yang mereka bikin di kawasan Eropa untuk menghadapi Rusia. 
Penetapan Zona Identifikasi pertahanan udara dibarengi dengan pengerahan Armada
 kapal induk Cina yang baru dan pertama. Kapal induk Liaoning dan kapal pengawalnya termasuk kapal selam minggu-minggu ini menghampiri perairan dan gugusan pulau-pulau kecil di kawasan yang mengandung banyak sumber daya energi fosil itu.  Dalam tradisi militer kehadiran armada kapal “tamu” tentu disambut juga dengan pengerahan kapal perang atau kapal selam dari negara di sekitar LCS.  Bahkan AS mengirim kapal selam nuklirnya untuk memantau gerakan armada kapal induk Cina itu.
Brunei
Mengklaim hingga batas ZEE nya di Laut China Selatan hingga bagian selatan Pulau Spratly. Tetapi Brunei tidak mengklaim wilayah di Kepulauan Paracel.
Kamboja
Kamboja mengklaim bagian dari Teluk Thailand melalui perjanjian pada tahun 1982 dengan Vietnam. Kamboja tidak memiliki perjanjian tersebut dengan Thailand atau Malaysia.
RRC
China mengklaim hampir semua dari Laut Cina Selatan (Kepulauan Spratly/Nansha, merebut Kepulauan Paracel dari Vietnam dengan militernya, dan juga Kepulauan Pratas).
Indonesia
Indonesia hanya mengklaim wilayah ZEE berdasarkan landas kontinen dari wilayahnya di Kepulauan Natuna
Malaysia
Malaysia mengklaim wilayah ZEE berdasarkan dari wilayahnya dan landas kontinennya. Malaysia juga mengklaim tiga bagian dari Kepulauan Spratly tetapi tidak dengan Kepulauan Paracel. Malaysia juga mengklaim porsi dari Teluk Thailand dan membuat perjanjian dengan Thailand dan Vietnam tetapi tidak dengan Kamboja.
Filipina
Filipina menduduki delapan bagian dari Kepulauan Spratly/Kalayan tetapi tidak dengan Kepulauan Paracel. Klaim ini berdasarkan ZEE dan landas kontinennya.
Taiwan
Klaim Taiwan sama persis dengan klaim yang dilakukan oleh RRC
Vietnam
Vietnam mengklaim seluruh bagian Kepulauan Spratly/Truong Sa dan telah menduduki 20 dari kepulauan tersebut. Juga mengklaim seluruh Kepulauan Paracel/Hoang Sa walaupun telah ditolak oleh RRC pada tahun 1974. Serta memiliki perjanjian atas Teluk Thailand dengan Thailand, Malaysia dan Kamboja.
Thailand
Thailand mengklaim bagian dari Teluk Thailand berdasarkan ZEE dan landas kontinennya dan membuat perjanjian dengan Malaysia dan Vietnam tetapi tidak dengan Kamboja.
Potensi pecah perang antara Amerika Serikat dan Cina di kawasan Asia Pasifik nampaknya semakin nyata menyusul peringatan yang dikumandangkan  pakar strategi asal Australia Hugh White di Canberra belum lama ini.  Menurut Hugh White, pemicu dari perang Amerika Serikat versus Cina adalah ketegangan konflik perbatasan  antara Jepang dan Cina terkait dengan Pulau Senkaku/Diaoyu  di Laut Cina Timur di awal tahun 2011 Dari berbagai informasi yang berhasil dihimpun tim riset Global Future Institute, mengindikasikan bahwa pemerintahan  Presiden Barrack Obama telah mengadakan pembicaraan intensif dengan Australia, Jepang, dan Korea Selatan. Bisa dipastikan pembicaraan ketiga negara tersebut bertujuan mengantisipasi ancaman dari Cina. Karena hasil pembicaraan empat negara tersebut ternyata bermuara pada sistim anti rudal (a regional anti-missile system) . Semacam tameng  pertahanan sama persis seperti yang mereka bikin di kawasan Eropa untuk menghadapi Rusia. Cina Masih sangat memandangg Indonesia serta Kawasan Asean. LCS diberlakukan Beda dengan LCT
 “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).
 .Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno).
 Sejarah pergesekan dgn China sdh terekam sejarah sejak dahulu kala …. Ekspedisi Pamalayu, Penghancuran Pasukan Mongol oleh Singasari (Raden Wijaya) China harus belajar dari Sejarah tentang Indonesia ….sebelum semuanya kelak terlambat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar