Halaman

Selasa, 17 Desember 2013

Indonesia Mampu jalankan IFX Tanpa Korea



Sejak ditanddatangani proyek prestesius Indonesia Korea  dengan membentuk Combine R&D Centre (CRDC) yang menelan anggaran 8 miliar dolar AS, Indonesia akan menanggung 20 persen sementara sisanya akan dipikul Korea  ,  Pemaparan Kerjasama Korea Indonesia ini secara terbuka  baru diungkap   Dalam Lokakarya Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional RI (Depanri) 20 Desember 2012 di BPPT, Jakarta, mengenai perjalanan dan pencapaian sementara program ini . Di hadapan pejabat Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional RI (Depanri), Kemenristek, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Lapan, PT Dirgantara Indonesia dan TNI AU, Kapuslitbang Kementerian Pertahanan, Prof. Dr. Eddy S. Siradj, menjelaskannya cukup gamblang. Awalnya  program ini diwacanakan ,untuk membuat F-16 Plus ,
 
 dengan keunggulan performa, kecepatan jelajah (super cruise) dan agak stealth. namun, dalam perjalanan, konsep ini ditinggalkan dialihkan ke jet tempur generasi ke-4,5 , Banyak  pengamat  luar dan dlm negri yg meragukan kesanggupan Korea -Indonesia  , Bj habibie dengan tegas meragukan kesanggupan Korea Karena Secara kemampuan tehnologi masih dibawah indonesia, Tak Jauh Dari indonesia Yang saat itu Sudah Plan Pesawat N 250,  N2130 Dan Program Pesawat tempur Srikandy  Jika Alokasi Anggara tidak dihentikan oleh Birokrat yg menganut Tekanan Barat Lewat IMF Protek tersebut Sudah Mengudara dan Korea Lewat bantuan
Lockheed Martin Membuat KT-1, lalu T-50, TA-50: FA-50 dan in tidak lain bonus bagi pemakai Rutin peralatan perang AS terbesar diAsia.
Tahapan yang dicapai dalam dua dekade “Hingga Desember 2012 sebelum ditunda hingga 1.5tahun mendatang , program sudah sampai tahap Technology Development.  Setelah ini  ke tahapan berikutnya, yakni Engineering Manufacturing Development
  CARRIER 50.000 DWT Cikal Bakal Kapal Induk Indonesia



Prosek PESPUR yang disyaratkat Pihak Indonesia 600nm dengan rancangan awal dengan  2 engine serta uji terbang perdana 2020 bakal terganjal , disinyalir penundaan 1,5 tahun  dalam rangka untuk  kondsolidasi tenhnologi  KFX /ifx twin engine dengan fitur weapons bay (stealth) Menurut salah seorang pakar kedirgantaraan dari Institut Teknologi Bandung yang juga ditunjuk membidani front liner fighter itu lagi, inti dari teknologi jet tempur generasi 4, 4,5 maupun 5 adalah elektronik dan material penyerap gelombang radar. Elektronik dalam arti avionik untuk mengendalikan penerbangan dan misi serangan, sementara material penyerap gelombang radar bisa digambarkan sebagai “kulit pesawat” yang bisa menyerap gelombang elektromagnet radar penjejak pesawat. Penundaan sementara ini adalah dalam rangka pencapain tehnologi tersebut .dengan cara melibatkan  2 dinas intelegen Negara,  Karena tehnologi ini hanya dipunyai blok Nato yg dekat dengan Korsel . Sedang CINA,Rusia ada kedekatan Dengan Indonesia Mengadopsi secara langsung akan menimbulkan dampak, US lansung melarang export KFX bila terbukti memakai tehnologi f35. ( Korsel memesan 40 F35 untuk menutupi gap  selama Proses Produksi sampai tahun 2023 dan Indonesia dikabarkan Generasi SU35) Jadi pembelajaran serta. Penggabungan 2 tehnologi ini adalah sangat tepat. Pesawat Ini direncanakan Oprational 2023-2025,  



Indikasi ini terlihat, lewat peryataan Pernyataan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto: “Program KFX/IFX Tetap Berjalan”  Di tengah berbagai pemberitaan mengenai dilanjutkan atau tidaknya program pembuatan pesawat tempur generasi 4,5 antara Korea dan Indonesia (KFX/IFX),
  Kalau melihat sejarah perjalanan PT DI. Untuk Urusan pembuatan pesawat tempur Insiyur insiyur Indonesia lebih siap  namun karena tekanan politik dari luar sehingga kita dibuat gantung .,  Sebuah Langkah tepat Pt DI membuat

Duplikat Plan Produk Jika Korsel akan gagal mencapai tatatan program yg di inginkan mengingat tekanan Amerika begitu kuat dan sudah barang tentu tidak akan mau membantu Korsel karena keikutsertaan Indonesia yang bukan anggota Nato dlm program tersebut.  Kemehan akhir akhir ini Optimis dengan proyek pespur national segera terwujud..jangan jangan sudah ada deal dengan Rusia/Cina/ Perancis tetapi disamarkan. Mengingat agar tidak ada hambatan dan jegalan dari negara negara yang tidak suka dengan KEMANDIRIAN industri pertahanan dan kemajuan ekonomi indonesia. 


 Melimpahnya Sumber Daya Alam. SDM, Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Yg terus meningkat dan Indonesia Menempati 16 Gdp Dunia, dan akan terus meningkat seiring dengan berbagi berbaikan segala bidang,Birokrsi,Hukum, dan Demokrasi yg terus berkembang ini dipandang oleh negara barat bentuk ketidak siapan mereka jika suatu saat negara dengan Jumlah penduduk terbesar,Sumber Daya Alam Melimpah dan iklm demokrasi yg maju dengan multi ras menjadi Negara Industri , Pangan -Tenhnologi, Pertahanan, tentunya akan mempengaruhi Pengaruh Barat (AS ) terhadap negara Kawasan Asia Khususnya Negara Muslim...... Bravo Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar