Halaman

Minggu, 23 Maret 2014

Dahlan Iskan , Pembangunan Energi di P Sumatra -LISTRIK



Rencana Pembanguan jalan tol 1 tahun lalu, Hasilnya masih harus berjuan untuk menghasilakan dan mendapatkan keputusan, Jariran listrik Lintas Sumatra yg dimulai pd 2008 tidak menjadi jelas kapan selesainya,Dua Pembangkit listrik yg dibangun dua dua nya terbengkalai, Pembangkit Listrik Paling Ramah Lingkungan ASAHAN III di Sumatra Utara Belum bisa dimulai, Untuk ijin Lokasinya Saja kini sudah memasuki ulang tahun ke 3 dan masih berbentuk izin, belum bisa bergerak, Bahkan izin lokasi ini menimbulkan Bupati yg mengeluarkanya .... menjadi terdakwa, Saya merasa bersalah terutama kepada Bapak Bupati Toba Samosir,
Proyek Listrik Asahan

 Sayalah yg mendesak pak Bupatii agar segera mengeluarkan izin Lokasi untuk PLTA 180 MW itu bisa segera dibangun supaya kekurangan listrik P Sumatra Segera teratasi, Dana pembangunan PLTA ini sudah lama tersedia tujuh tahun lalu yg akibatnya indonesia bayar pinalti dari program bantuan Jepang yg tidak digunakan.. Kita sungguh malu ke Jepang, di beri uang tidak bisa menggunakannya. Saya Lihat Lokasi Proyek yg sudah siap. Hasil Studi Konsultan Jepang NIPPON KOY menunjuk lokasi itu yg tepat
 Konflik Kepentingan di Inalum
Uang ADA, Hasil Studi kelayakan ADA , Pemenang Tender sudah siap kerja,Penduduk setempat juga bersedia diganti Rugi uang sudah dibayarkan,Lokasi itu memang berbentuk desa, Tegalan dan persawahan, Lalu terungkaplah bencana itu, Menurut peta entah jaman apa lokasi itu ternyata termasuk hutan, “ Bupatipun menjadi tersangka “  Bupati dianggap memberikan izin Lokasi PLTA ditanah Hutan, Proyek langsung menjadi Kipas Angin yg dicopot kabelnya ,... berhenti berputar. Kenapa lokkasi yg berpuluh thun menjadi perdesaan masih tercatat sebagi hutan , Kenapa lokasi yg sudah berpuluh tahun menjadi pedesaan masih tercatat sebagi hutan,.... Tidak ada yg tahu.   SUMUT NASIBMU........
Demikina juga pembangkit listrik raksasa di pangkalan susu 2 X 200 MW , tiang listrik untuk mengalirkan daya ke Medan belum bisa didirikan semua, Ruweeeeet,......Mbululeeettttt, Sampai saya sering bertanya ke diri sendiri di sumut ini siapa sih yg sebenarnya yang perlu listrik,..... oohhh SUMATRA, Pulao kaya Energi,... Pulao yang kekurangan Energi.,
Lihatlah Satu lagi yang ini,.. Pemerintah sudah menetapkan proyek jarinngan listrik 275 KV dari Palembang di Sumtra selatan menuju Medan di sumatra Utara, Makksudnya Listrik dari lumbung energi SUMSEL bisa dikirim dengan cara mudah ke SUMUT, Uangnya sudah ada ,... Kontaktornya sudah ditentukan melalui tender international,... Jaringan itu sudah  mulai dibangun pada tahun 2008 sampai sekarang baru sebagian kecil yg jadi, sebagin besar masih terkatung katung,... sekali lagi penyebabnya sama,.. Status tanah HUTAN, jaringan itu harus melintasi ribuan kilometer tanah hutan. UU menyebutkan kegitan jaringan listrik tidak boleh melintasi hutan. Meski jaringan itu cukup lewat di atas tanah hutan tanpa menebang hutanya.
Jum,at lalu saya kumpulkan semua direksi  dan direksi perusahaan kontraktor BUMN , untuk membahas apakah kontraktor BUMN bisa membantu mempercepatnya, kesimpulanya tidak bissa,.... persoalannya tidak di teknis pengerjaannya tapi di perizinannya. . Saya tidak mau menyerah menunggu selesainya  proyek jaringan 275KV ini..... sungguh merugikan sumatra,.  Maka saya kemukakan ide baru.. membangun jalan TOL LISTRIK yg lebih besar, 500KV Jatim-Jawa –Banten (dari paiton ), Dasar pemikiran saya ,..” Proyekm 275 kv tidak memiliki unsur kepastian kapan akan selesai. “ Rute jaringan 275 Kv itu juga terlalu panjang .. Palembang-Pagar Alam-Killimanjaro-Payakumbuh-sidempuan-taruntang-Medan. “ Sistem itu sudah tidak cocok dengan kemajuan Sumatra  ekonomi saat ini, beban listrik di sumatra sudah tidak bisa di tanggung oleh sistem 275 kv saat ini. 
Maka , Forum itu menyetujui harus dibangun tol listrik dari sumsel ke sumut dengan sitem seperti di Jawa, Saya tidak bermaksud mengoreksi perencanaan lama yang sudah tidak relevan dengan kemajuan baru Sumatra, Para perencana di masa lalu tentu tidak menyangka kemajuan Hebat Sumatra.
Saya minta segera dilakukan studi tol listrik 500kv ini dalam waktu tiga bulan sudah harus terlihat hasilnya. Tiidak perlu Utang Luar Negri, APBN, atasi dengan kemampuan senergi BUMN, dan jalurnya harus lebih pendek. Palembang-Medan lewat pantai Timur lewat Jambi. Saya juga bermaksut mengajak para Bupati untuk menjadi pemegang Saham, agar perizinan lokasi tapak power menjadi bagian para bupati Proyek ini bisa menjadi konsorsium antara BUMN dan Pemda, Seperti Jalan TOL di atas Laut Bali. PLN yg tidak punya uang itu cukup sebagai pengguna ,.Begitu menantang keadaan ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar